Pada tingkat normal, keputihan tidak mengganggu kesehatan. Gejala yang umum terjadi adalah gatal-gatal, berlangsung saat siklus subur yang disertai rangsangan seks. Bagi pemakai alat kontrasepsi sedikit terganggu oleh perasaan 'basah' pada pakaian dalam. Dapat terjadi karena adanya infeksi pada vagina karena kebersihan kurang terjaga.
Keputihan menjadi tidak normal apabila mengeluarkan banyak lendir berbau amis. Biasanya disertai rasa sakit dan panas ketika buang air kecil. Keputihan kronis dapat bersumber dari kanker rahim, sehingga butuh penanganan dokter.
Karena berpengaruh pada kehidupan seksual, keputihan tidak baik diobati jamu sepet-sepet, karena akan mengeringkan peranakan. Salah satu resep tradisional yang dapat dilakukan adalah dengan merendam vagina dengan air rebusan 20 gram sirih dan tawas sebesar biji salak. Hasilnya dapat sisimpan dalam tremos agar dapat digunakan beberapa kali. Penggunaannya dalam suhu suam-suam kuku. Hasilnya vagina menjadi kering, tidak gatal dan harum.
cara lain adalah dengan ramuan cawikan. Rebuslah rempah-rempah yang terdiri dari bunga kenanga, kanthil, mawar kayu mesoyi, sedikit bidara laut, kayu cendana, sirih dan tawas. Seluruh bahan direbus dengan 4 gelas air bersih. cara menggunakannya seperti racikan diatas.
Bagi vagina yang mengeluarkan cairan terus menerus, dapat digunakan jamu godhongan berbahan sambiloto, kunci pepet, kayu rapet dan kunyit.
( Sumber : Koran Merapi )
0 komentar:
Post a Comment